Bangkok : Satu kejadian naas menimpa seorang turis asal amerika.Ia ditikam hingga tewas hanya gara-gara tidak mau berhenti bernyanyi.Bobby Ray Carter nama turis tersebut.
Dilansir dari News.com.au, Jumat (1/8/2013), Bobby diduga ditikam oleh 3 musisi Thailand yang kesal dengannya.
"Turis Amerika itu diduga ditikam, setelah ia menolak untuk berhenti bernyanyi di sebuah bar, di resor wisata populer," kata Letnan Kolonel Attapong Seanjaiwuth polisi wisata Krabi.
Bobby yang berusia 51 tahun pun meninggal dengan 2 luka tusuk pada bagian dada. Sementara anaknya, Adam yang berusia 27 tahun, selamat dan mengalami luka tusuk di bagian lengan.
Insiden penusukan dengan anggota band tempat Bobby bernyanyi itu terjadi di Saloon Longhorn, di pantai Ao Nang di Krabi pada Rabu 31 Juli pagi waktu setempat.
Awalnya Bobby bergabung dengan para musisi di atas panggung untuk bernyanyi dalam acara 'jam with the band' di pub. Tapi tiba-tiba terjadi keributan ketika dia menolak untuk berhenti bernyanyi, ketika para musisi yang mengiringinya hendak beristirahat.
"Dia (Bobby) dan anaknya (Adam) bertengkar dengan ketiga musisi karena dia tidak akan berhenti bernyanyi, meskipun musisi ingin beristirahat," urai Letnan Kolonel Attapong.
"Dia (Bobby) kemudian meminta uang yang telah diberikan sebagai ganti rugi ketidakpuasannya. Tetapi perkelahian pecah di luar pub. Dia ditikam 2 kali, dan meninggal saat dalam perjalanan ke rumah sakit setempat," jelasnya.
Keributan itu tentu saja dipertanyakan, sebab dalam situs Saloon Longhorn diiklankan bahwa 'jam with the band' sebagai salah satu atraksi musik yang bagus, menyenangkan dengan staf yang ramah. Namun buktinya, terjadi perkelahian yang menewaskan salah satu pengunjungnya.
Beberapa bulan terakhir, Thailand memang sedang dalam pengawasan terkait pelayanan terhadap wisatawan asing, yang merupakan andalan sumber ekonomi negara tersebut.
Para turis asing yang mengunjungi Thailand, memang telah melaporkan serangkaian keluhan terhadap pemerintah setempat terkait dari penipuan jet ski, meracuni minuman, perampokan dan penyerangan bahkan pemerasan oleh oknum polisi.
Melihat kondisi tersebut, beberapa duta besar Eropa pun mengangkat masalah tersebut baru-baru ini dengan pihak berwenang setempat dalam kunjungan ke pulau wisata Phuket, di mana seorang wanita Australia 59 tahun tewas pada Juni 2012 dalam perampokan.
Sebelumnya pada bulan Juli, seorang pria Amerika digorok sampai mati oleh seorang sopir taksi di Bangkok karena adu omongan soal tarif.
Catatan buruk itu berasal dari 22 juta orang asing yang mengunjungi Thailand tahun lalu. Meskipun sebagian besar tidak mengalami masalah serius, namun diplomat mengatakan tindakan keras diperlukan untuk memastikan perlindungan mereka.
Dilansir dari News.com.au, Jumat (1/8/2013), Bobby diduga ditikam oleh 3 musisi Thailand yang kesal dengannya.
Bobby yang berusia 51 tahun pun meninggal dengan 2 luka tusuk pada bagian dada. Sementara anaknya, Adam yang berusia 27 tahun, selamat dan mengalami luka tusuk di bagian lengan.
Insiden penusukan dengan anggota band tempat Bobby bernyanyi itu terjadi di Saloon Longhorn, di pantai Ao Nang di Krabi pada Rabu 31 Juli pagi waktu setempat.
Awalnya Bobby bergabung dengan para musisi di atas panggung untuk bernyanyi dalam acara 'jam with the band' di pub. Tapi tiba-tiba terjadi keributan ketika dia menolak untuk berhenti bernyanyi, ketika para musisi yang mengiringinya hendak beristirahat.
"Dia (Bobby) dan anaknya (Adam) bertengkar dengan ketiga musisi karena dia tidak akan berhenti bernyanyi, meskipun musisi ingin beristirahat," urai Letnan Kolonel Attapong.
"Dia (Bobby) kemudian meminta uang yang telah diberikan sebagai ganti rugi ketidakpuasannya. Tetapi perkelahian pecah di luar pub. Dia ditikam 2 kali, dan meninggal saat dalam perjalanan ke rumah sakit setempat," jelasnya.
Keributan itu tentu saja dipertanyakan, sebab dalam situs Saloon Longhorn diiklankan bahwa 'jam with the band' sebagai salah satu atraksi musik yang bagus, menyenangkan dengan staf yang ramah. Namun buktinya, terjadi perkelahian yang menewaskan salah satu pengunjungnya.
Beberapa bulan terakhir, Thailand memang sedang dalam pengawasan terkait pelayanan terhadap wisatawan asing, yang merupakan andalan sumber ekonomi negara tersebut.
Para turis asing yang mengunjungi Thailand, memang telah melaporkan serangkaian keluhan terhadap pemerintah setempat terkait dari penipuan jet ski, meracuni minuman, perampokan dan penyerangan bahkan pemerasan oleh oknum polisi.
Melihat kondisi tersebut, beberapa duta besar Eropa pun mengangkat masalah tersebut baru-baru ini dengan pihak berwenang setempat dalam kunjungan ke pulau wisata Phuket, di mana seorang wanita Australia 59 tahun tewas pada Juni 2012 dalam perampokan.
Sebelumnya pada bulan Juli, seorang pria Amerika digorok sampai mati oleh seorang sopir taksi di Bangkok karena adu omongan soal tarif.
Catatan buruk itu berasal dari 22 juta orang asing yang mengunjungi Thailand tahun lalu. Meskipun sebagian besar tidak mengalami masalah serius, namun diplomat mengatakan tindakan keras diperlukan untuk memastikan perlindungan mereka.
0 comments:
Post a Comment